Banyuwangi, JANGKARNESIA COM 18 Jan 2024
Musim hujan terkadang menjadi berkah bagi sebagian orang, tetapi jadi masalah bagi Kades Kemiri Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi, karena salah satu ruas jalan penghubung dari Desa Kemiri ke Desa Cantuk, ketika hujan turun langsung menggenangi jalan, sehingga berubah menjadi arena sirkuit, berlumpur dan licin menyebabkan lalu lintas terganggu. Hal tersebut yang menjadi dasar Kades Panti melakukan Rehabilitasi jalan dengan melakukan pengerukan bahu jalan dan pemotongan pohon di tepi jalan (17/01/2024)
Ketika di konfirmasi via WA (19/01/2024) Kades mengatakan pemotongan tersebut merupakan upaya perbaikan jalan, agar ketika hujan datang tidak banjir lagi, karena pohon di tepi jalan tersebut akar-nya besar-besar sehingga berpotensi merusak jalan dan roboh, karena kami yang menanam pohon maka kami tidak masalah memotong, " Pohon itu kami yang menanam, maka kami potong juga ngk apa- apa, karena akan kami ganti pohon sirsak untuk penghijauan" begitu terangnya ketika di telpon.
Ketika di tanya soal rekomendasi dari Dinas, Kades Panti juga menyampaikan bahwa selama ini Dinas PU tidak pernah memperhatikan ketika jalan rusak, maka kebetulan jika Dinas PU mengetahui, kami akan jelaskan terkait kerusakan jalan yang tidak di perhatikan tersebut. " Monggo silahkan kalau PU datang, biar menghadap saya, akan saya jelaskan terkait masalah kerusakan jalan" begitu sergahnya ketika di telepon.
Sementara pihak Dinas PU ketika di konfirmasi melalui Sekretaris PU Bapak Komang menjelaskan bahwa bulan Januari tidak ada proyek apa lagi di Desa Kemimiri, Dinas PU tidak pernah mengeluarkan rekomendasi terkait pemotongan kayu di Desa Kemiri. " Bulan Januari ini tidak ada proyek mas, apalagi mengeluarkan surat rekomendasi pemotongan kayu di Desa Kemiri, kami tidak pernah mengeluarkan" begitu jelasnya ketika di hubungi via WA.
Kayu hasil penebangan tersebut selanjutnya di jual ke warga, oleh salah satu oknum kepercayaan Kades seharga Rp. 500.000,- , dan berdasarkan hasil konfirmasi pada pihak pembeli, beliau sebenarnya tidak mau membeli kayu di tepi jalan, tetapi karena pihak Kades menjamin keamanannya, ahirnya pembeli yang berinisial TN mau membelinya. "Sebenarnya saya tidak mau membeli kayu di pinggir jalan itu mas, tapi karena Kades menjamin, katanya ngk ada masalah, ahirnya saya mau beli" begitu keterangan dari pembeli. Ketika mau di konfirmasi Kades tidak ada di rumah.
Terlihat kabel PLN berserakan di tepi jalan akibat tertimpa pohon dan membahayakan bagi masyarakat pengguna jalan. Pohon sebanyak kurang lebih 75 batang tersebut kemudian di beli oleh pengecer kayu seharga Rp. 800.000 ribu per truk. Salah satu pembeli yang berinisial JW mengatakan, bahwa dirinya membeli kayu tersebut pada Pak TN seharga Rp 800.000. " Saya beli kaya pada pak TN seharga Rp. 800.000 ribu, saya tidak beli kepak Lurah mas, tapi beli ke Pak TN." begitu ujarnya" Tim.
( Red )