BrilyantNews.com SIAK (CAKAPLAH) - Rencana relokasi atau pemindahan Bandara Sultan Syarif Kasim II dari Pekanbaru ke Siak disambut baik Bupati Siak Alfedri. Dia mendukung dan siap jika daerahnya dijadikan lokasi bandara baru.
"Sebenarnya, 2007 sudah dilakukan kajian terkait pemindahan dan penetapan lokasi bandara baru oleh Direktorat Jendral Perhubungan Udara. Ditetapkan lokasi bandar udara baru di Kabupaten Siak yang dekat dengan ibu kota provinsi. Kami dan masyarakat Siak tentu menyambut baik dan mendukung wacana ini," kata Alfedri, Senin (27/5/2024).
Dia menjelaskan, rencana pemindahan bandara SSK II itu berdasarkan hasil penelitian PT Angkasa Pura II pada 2014, mengingat jumlah penumpang di bandara tersebut akan mencapai 9,5 juta jiwa per tahun pada 2025. Meskipun bangunan bandara telah ditambah, Bandara SSK II hanya mampu menampung 8 juta orang.
Hal yang sama juga disampaikan Wakil Bupati Siak Husni Merza. Ia menyambut baik dan sangat setuju wacana yang akhir-akhir ini dikemukakan oleh Sekdako Pekanbaru, Indra Pomi.
"Saya sudah sempat bual-bual tentang ini dengan Sekdako Pekanbaru. Jika ini menjadi kenyataan maka Kabupaten Siak akan memiliki 2 pelabuhan internasional, pelabuhan Tanjung Buton dan Bandara baru ini. Tentu kita terbayang dengan pesatnya kemajuan daerah Siak," katanya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Siak, L Budhi Yuwono menyampaikan jika dilihat dari jarak Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi Riau cukup dekat ke Siak. Termasuk ditinjau dari pola pemanfaatan ruang udara dan keselamatan penerbangan cukup pas.
"Lokasi yang luas itu ada di wilayah Kabupaten Siak dan berada jauh dari pemukiman penduduk," kata Budhi.
Selain itu, dilihat dari sejarah lanjut Budhi, memang banyak keterkaitan antara bandara SSK II dengan Siak. Karena memang SSK II merupakan pahlawan nasional yang berasal dari Siak Sri Indrapura.
"Jika kita kaitkan dengan sejarah nama SSK II diambil dari nama Sultan Siak yang ke-12 Sultan Syarif Kasim merupakan pahlawan nasional yang berasal dari Kabupaten Siak," ujarnya.
(Edian Gultom)